Apakah Orang Katolik Harus Disunat?
Sunat adalah ritual yang berasal dari agama Samawi, Yahudi, dan Islam yang masih dipertahankan sampai saat ini. Sejarah sunat dahulunya adalah tanda perjanjian Allah dengan Abraham/Ibrohim. Namun, Kristen/Katolik tidak melakukannya karena ada Perjanjian Baru yang dibawa Yesus Kristus. Maka, pertanyaan yang muncul adalah apakah orang Katolik harus disunat?
Sunat adalah sebuah tanda yang menandakan kesetiaan seseorang terhadap Tuhan. Bagi orang Yahudi, sunat adalah tanda pengikatan antara Tuhan dan Abraham. Bagi orang Islam, sunat adalah tanda pengikatan antara Tuhan dan Nabi Muhammad. Namun, Kristen/Katolik tidak melakukannya karena ada Perjanjian Baru yang dibawa Yesus Kristus.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus mengajarkan bahwa orang-orang yang mengikuti-Nya harus mengikuti perintah-Nya. Ia mengajarkan bahwa orang-orang yang mengikuti-Nya harus melakukan keselamatan melalui iman dan bukan melalui ritual-ritual lama. Oleh karena itu, Kristen/Katolik tidak melakukan sunat.
Meskipun Kristen/Katolik tidak melakukan sunat, mereka masih dapat menunjukkan kesetiaan mereka terhadap Tuhan dengan cara lain. Kristen/Katolik dapat menunjukkan kesetiaan mereka terhadap Tuhan dengan melakukan perbuatan baik, berdoa, dan menjalankan perintah-perintah Tuhan.
Kesimpulannya, Kristen/Katolik tidak melakukan sunat karena ada Perjanjian Baru yang dibawa Yesus Kristus. Namun, mereka masih dapat menunjukkan kesetiaan mereka terhadap Tuhan dengan cara lain. Oleh karena itu, orang Katolik tidak harus disunat.