Penyunatan Yesus adalah salah satu peristiwa penting dalam kehidupan Yesus dari Nazareth. Injil Lukas menyebutkan bahwa Yesus disunat delapan hari setelah kelahirannya (secara tradisional 1 Januari). Ini menjadi salah satu peristiwa yang paling penting dalam sejarah Kristen, karena penyunatan Yesus menandai awal dari misi-Nya untuk menyelamatkan umat manusia.
Penyunatan Yesus adalah bagian dari tradisi Yahudi yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Tradisi ini dimulai ketika Allah memberi perintah kepada Nabi Ibrahim untuk menyunat semua anak laki-laki dalam keluarganya. Ini menjadi bagian dari kesepakatan antara Allah dan umat-Nya. Perintah ini diperbarui oleh Nabi Musa, yang menyatakan bahwa semua anak laki-laki Yahudi harus disunat pada usia delapan hari.
Ketika Yesus disunat, ia telah menjadi bagian dari kesepakatan antara Allah dan umat-Nya. Penyunatan Yesus menandai awal dari misi-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Ini menjadi tanda bahwa Yesus adalah anak Allah dan bahwa Dia telah dipilih untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa.
Selain itu, penyunatan Yesus juga menandai awal dari misi-Nya untuk menyebarkan Injil. Setelah disunat, Yesus mengajar orang-orang tentang kasih karunia Allah dan bagaimana mereka harus hidup sesuai dengan perintah-Nya. Ini menjadi salah satu cara Yesus menyebarkan Injil ke seluruh dunia.
Penyunatan Yesus juga menandai awal dari misi-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Dengan mengikuti perintah Allah, Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Juruselamat dan bahwa Dia akan mengambil dosa umat manusia dan menebus mereka. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Yesus disebut sebagai Juruselamat dunia.
Penyunatan Yesus adalah peristiwa penting dalam sejarah Kristen. Ini menandai awal dari misi-Nya untuk menyelamatkan umat manusia dan menyebarkan Injil. Ini juga menandai awal dari kesepakatan antara Allah dan umat-Nya. Dengan mengikuti perintah Allah, Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Juruselamat dunia dan bahwa Dia akan mengambil dosa umat manusia dan menebus mereka.